Arya Anang Putra Manggali
Kamis, 22 Februari 2018
Kalah eksis jika belum foto di tempat ini ( Diwu Wau )
Oke gaess ..setelah kemarin saya memposting air terjun riamau.
Kali ini saya akan menceritakan Surga selanjutnya di tanah Wawo.
Langsung saja gaess surga selanjutnya di tanah wawo adalah diwu wau. Diwu wau ini terletak di salah satu desa di kecamatan wawo. Tepatnya di desa maria . desa maria ini juga sekaligus menjadi ibukota kecamatan wawo. Walaupun di dalam foto hanya terlihat rentetan atau hanya deretan pohon kelapa. Namun dijamin ketika kalian datang kesini , kalian akan melihat view pemandangan yang sangat indah. Ini bukan lebay atau sejenisnya. Keindahan yang terlihat di diwu wau ini berkat petakan sawah dan ditambah dengan pepohonan kelapa yang langsung tumbuh di areal persawahan. Diwu wau terkenal baru baru ini. Kurang lebih 2 bulan yang lalu.. Entah siapa yang pertama datang dan berfoto disini. Saya pun tidak tahu.. Dan in shaa Allah saya akan mencari tahunya . oke,, lanjut.. Diwu wau terletak tidak jauh dari rumah warga. Sehingga para pengunjung tidak ada kewalahan atau kecapean datang ke tempat ini.
Lokasinya yang cukup dekat mengakibatkan diwu wau ramai di kunjungi. Pengunjung yang datang ke diwu wau tidak lain dan tidak bukan mereka datang hanya ingin berfoto dan mengabadikan momen . mayoritas para pengunjung berasal dari kalangan anak muda seperti anak SMP,SMA serta para Mahasiswa ( Pemuda Kecamatan wawo ) kadang ada juga pengunjung yang berasal di luar kecamatan wawo . mereka rela rela jauh jauh datang ke wawo hanya ingin berfoto ria di diwu wau. Akses jalan untuk ke diwu wau juga tidak terlalu rusak ( walaupun tidak di aspal ).
Tidak di sediakan tempat parkir atau penjagaan motor . para pengunjung bisa menyimpan ( memarkirkan ) motor nya di pinggir jalan . tidak juga di sediakan pemandu wisata . jadi,, jika teman teman ingin berkunjung ke sini alangkah baik nya bertanya pada warga disekitar desa maria. Ataupun mengajak kenalan yang berasal dari Wawo. Saya bisa menjamin teman teman bakalan puas jika melihat Pemandangan yang di suguhkan di diwu wau ini.
jangan sampai terlambat dan jangan sampai ketinggalan eksis karena belum foto disini.
Saya saja sudah.. Teman teman kapan ?
Mohon di maklumi jika fotonya saya tidak sebagus foto dengan kamera DSLR.
Tapi,, pemandangan indah diwu wau akan tetap terlihat indah walaupun fotonya hanya menggunakan android.
#ExploreWawo
#ExploreBima
#BimaPunyaDestinasiWisataNgapainKeluarKota
#BanggaiBima
Selasa, 20 Februari 2018
Laina Kanta Dahu adeta "Sinci" Kento ( Tidak melarang takutnya datang penyesalan )
Sinci ( Menyesal / Penyesalan ) adalah suatu bentuk rasa kecewa , tidak bahagia / perasaan tidak senang (susah, kecewa, dan sebagainya) karena telah berbuat kurang baik (dosa, kesalahan, dan sebagainya). Yang lebih parahnya penyesalan ini tidak datang di awal melainkan datang di akhir. Dan kalaupun penyesalan datangnya di awal berarti namanya bukan penyesalan. Melainkan permulaan..hehehe
Biarkan saya bergurau.
Balik lagi dengan saya Arya Anang Putra Manggali
Oke,,teman teman kali ini saya akan membahas masalah penyesalan.
Kenapa saya masukkan judul artikel ini dalam bahasa bima ??
karena saya berharap yang baca artikel ini orang orang bima.
Lanjut saja --->>>
Pada dasarnya kita manusia tentu sudah pernah merasakan suatu penyesalan atau rasa sesal di dalam hidup kita. Entah itu penyesalannya dalam hal kecil ataupun hal hal besar yang bahkan bisa membuat kita stress. Yang harus di ketahui teman teman apa saja sih penyebab dari penyesalan yang kita rasakan :
1. Terlanjur.
Ada pepatah mengatakan: nasi telah menjadi bubur. Mana bisa bubur dirubah dikembalikan lagi menjadi nasi, atau bahkan menjadi beras. Hal yang secara umum tidaklah mungkin terjadi.
Nasi telah menjadi bubur alias sudah terlanjur. Sepertinya ini yang menjadi sebab utama penyesalan. Berhubungan erat dengan waktu. Waktu yang berjalan dengan pasti. Tidak bisa diulang. Tidak bisa di-rewind, di-restart, atau di-reset.
Karena itu layak berhati-hati memperhatikan “terlanjur” sebagai penyebab menyesal yang pertama. Intinya adalah menghargai waktu, detik demi detik. Sekali lagi, waktu tidak bisa diulang. Jangan sampai terlanjur.
2. Ternyata.
Ternyata. Adalah suatu ungkapan dari seolah tidak ada kesengajaan. Tidak mengira atas suatu keadaan. Sebagai penyebab yang kedua, “ternyata” adalah pada keadaan yang buruk. Seperti ungkapan berikut: “Oh, ternyata keadaannya menjadi seburuk ini.”
Maka, waspada pada penyebab yang kedua ini, yaitu “ternyata”, untuk bertindak hati-hati dan penuh perhitungan dalam melakukan suatu tindakan atau perbuatan setelah mengambil keputusan, agar tidak menyesal.
Intinya adalah memikirkan akibat dari suatu keputusan yang dilaksanakan perbuatan. Biarpun kadang memang ada hal yang terduga, namun apa salahnya toh memikirkan akibat dari tindakan sebelum bertindak.
Menimbang-nimbang itu perlu. Walaupun memang ada berpendapat untuk jangan terlalu banyak pertimbangan, karena akan menjadi orang yang peragu-ragu. Kemudian akan berkata: “aku tidak akan menyesal.”
Apa iya jika keadaan ternyata menjadi benar-benar buruk, lantas sama sekali tidak menyesal sedikitpun? Saya kok tidak yakin dengan komitmen tidak akan menyesal itu.
3. Terjadi.
Terlanjur ternyata terjadi. Setelah menghargai waktu, memperhitungkan atas suatu tindakan, selanjutnya adalah kejadian, sudah terjadi. Nyata. Dirasakan akibatnya.
Pentingnya berhati-hati pada penyebab menyesal yang ketiga ini, salah satunya adalah dari pengalaman yang sudah pernah mengalami. Mengambil pelajaran dari pengalaman orang lain. Kadang tidak perlu mengalami sendiri untuk tahu. Agar tidak terjadi hal-hal yang ternyata akan terlanjur tidak baik.
4. Tidak Baik.
Tentu saja hal “tidak baik” menjadi penyebab menyesal yang ke-empat. Jika baik, mana mungkin menyesal?
Pentingnya berhati-hati pada penyebab yang ke-4 ini adalah agar berusaha menilai, suatu tindakan akan bagaimana terjadi. Agar tidak menyesal, atau bahkan menjadi penyesalan seumur hidup.
– – – – – – – – – – – – – –
Sebaiknya memang jangan menyesal. Walaupun menyesal itu manusiawi dan wajar, sebab kita bukan malaikat. Namun penyesalan yang terlalu dalam, bisa menjurus pada menyalahkan. Menyalahkan diri sendiri, menyalahkan orang lain, atau bahkan menyalahkan Tuhan (jika percaya ada-Nya).
Akibat dari penyesalan terlalu dalam adalah putus asa. Tegas dan jelas: jangan putus asa. Apa yang terjadi adalah yang terbaik, selama kita menjadi manusia taat.
Seperti judul sebuah lagu “Hadapi dengan Senyuman”. Ambil hikmahnya. Menyesal sebentar saja, setelah itu secepatnya bangkit. Hidupkan kreatifitas dan berpikir positif. Jadikan penyesalan sebagai pemicu, untuk terus bergerak maju, raih kegemilangan di masa yang ada di depan.
Kalau katanya dilan jangan rindu , rindu itu berat , kamu nggak akan kuat
Kalau katanya saya yang berat itu adalah terlarut dalam suatu penyesalan
Jadi,, hati hati sebelum bertindak / memulai sesuatu jangan sampai penyesalan menjadi akhir dari perjalanan.
Fiki fiki kadua kali ampo mu langga ro teda
Dahu adeta ncara langga mu
Ede ndi mai kai ba sinci
Inggo na mo'da sinci
Sinci ma ncewi ndi mai kai ba ringu ro da ncihi soji...
Follow Akun sosial media saya :
Instagram : aryaanangputramanggali_56
Facebook : Arya Anang Putra Manggali
Whats app : 085339256669
Line : manggalirap_56
Youtube : Arya Anang Putra Manggali
Biarkan saya bergurau.
Balik lagi dengan saya Arya Anang Putra Manggali
Oke,,teman teman kali ini saya akan membahas masalah penyesalan.
Kenapa saya masukkan judul artikel ini dalam bahasa bima ??
karena saya berharap yang baca artikel ini orang orang bima.
Lanjut saja --->>>
Pada dasarnya kita manusia tentu sudah pernah merasakan suatu penyesalan atau rasa sesal di dalam hidup kita. Entah itu penyesalannya dalam hal kecil ataupun hal hal besar yang bahkan bisa membuat kita stress. Yang harus di ketahui teman teman apa saja sih penyebab dari penyesalan yang kita rasakan :
1. Terlanjur.
Ada pepatah mengatakan: nasi telah menjadi bubur. Mana bisa bubur dirubah dikembalikan lagi menjadi nasi, atau bahkan menjadi beras. Hal yang secara umum tidaklah mungkin terjadi.
Nasi telah menjadi bubur alias sudah terlanjur. Sepertinya ini yang menjadi sebab utama penyesalan. Berhubungan erat dengan waktu. Waktu yang berjalan dengan pasti. Tidak bisa diulang. Tidak bisa di-rewind, di-restart, atau di-reset.
Karena itu layak berhati-hati memperhatikan “terlanjur” sebagai penyebab menyesal yang pertama. Intinya adalah menghargai waktu, detik demi detik. Sekali lagi, waktu tidak bisa diulang. Jangan sampai terlanjur.
2. Ternyata.
Ternyata. Adalah suatu ungkapan dari seolah tidak ada kesengajaan. Tidak mengira atas suatu keadaan. Sebagai penyebab yang kedua, “ternyata” adalah pada keadaan yang buruk. Seperti ungkapan berikut: “Oh, ternyata keadaannya menjadi seburuk ini.”
Maka, waspada pada penyebab yang kedua ini, yaitu “ternyata”, untuk bertindak hati-hati dan penuh perhitungan dalam melakukan suatu tindakan atau perbuatan setelah mengambil keputusan, agar tidak menyesal.
Intinya adalah memikirkan akibat dari suatu keputusan yang dilaksanakan perbuatan. Biarpun kadang memang ada hal yang terduga, namun apa salahnya toh memikirkan akibat dari tindakan sebelum bertindak.
Menimbang-nimbang itu perlu. Walaupun memang ada berpendapat untuk jangan terlalu banyak pertimbangan, karena akan menjadi orang yang peragu-ragu. Kemudian akan berkata: “aku tidak akan menyesal.”
Apa iya jika keadaan ternyata menjadi benar-benar buruk, lantas sama sekali tidak menyesal sedikitpun? Saya kok tidak yakin dengan komitmen tidak akan menyesal itu.
3. Terjadi.
Terlanjur ternyata terjadi. Setelah menghargai waktu, memperhitungkan atas suatu tindakan, selanjutnya adalah kejadian, sudah terjadi. Nyata. Dirasakan akibatnya.
Pentingnya berhati-hati pada penyebab menyesal yang ketiga ini, salah satunya adalah dari pengalaman yang sudah pernah mengalami. Mengambil pelajaran dari pengalaman orang lain. Kadang tidak perlu mengalami sendiri untuk tahu. Agar tidak terjadi hal-hal yang ternyata akan terlanjur tidak baik.
4. Tidak Baik.
Tentu saja hal “tidak baik” menjadi penyebab menyesal yang ke-empat. Jika baik, mana mungkin menyesal?
Pentingnya berhati-hati pada penyebab yang ke-4 ini adalah agar berusaha menilai, suatu tindakan akan bagaimana terjadi. Agar tidak menyesal, atau bahkan menjadi penyesalan seumur hidup.
– – – – – – – – – – – – – –
Sebaiknya memang jangan menyesal. Walaupun menyesal itu manusiawi dan wajar, sebab kita bukan malaikat. Namun penyesalan yang terlalu dalam, bisa menjurus pada menyalahkan. Menyalahkan diri sendiri, menyalahkan orang lain, atau bahkan menyalahkan Tuhan (jika percaya ada-Nya).
Akibat dari penyesalan terlalu dalam adalah putus asa. Tegas dan jelas: jangan putus asa. Apa yang terjadi adalah yang terbaik, selama kita menjadi manusia taat.
Seperti judul sebuah lagu “Hadapi dengan Senyuman”. Ambil hikmahnya. Menyesal sebentar saja, setelah itu secepatnya bangkit. Hidupkan kreatifitas dan berpikir positif. Jadikan penyesalan sebagai pemicu, untuk terus bergerak maju, raih kegemilangan di masa yang ada di depan.
Kalau katanya dilan jangan rindu , rindu itu berat , kamu nggak akan kuat
Kalau katanya saya yang berat itu adalah terlarut dalam suatu penyesalan
Jadi,, hati hati sebelum bertindak / memulai sesuatu jangan sampai penyesalan menjadi akhir dari perjalanan.
Fiki fiki kadua kali ampo mu langga ro teda
Dahu adeta ncara langga mu
Ede ndi mai kai ba sinci
Inggo na mo'da sinci
Sinci ma ncewi ndi mai kai ba ringu ro da ncihi soji...
Follow Akun sosial media saya :
Instagram : aryaanangputramanggali_56
Facebook : Arya Anang Putra Manggali
Whats app : 085339256669
Line : manggalirap_56
Youtube : Arya Anang Putra Manggali
Minggu, 18 Februari 2018
Surga Dunia di Tanah Bima ( Air Terjun Riamau )
Air terjun yang terletak di desa riamau kecamatan wawo kabupaten bima ini sontak menjadi viral beberapa minggu terakhir. Berkat pemandangan indah dan view yang bagus mengakibatkan tempat ini ramai di kunjungi para wisatawan. Wisatawan yang berdatangan kesini berasal dari berbagai kecamatan di kabupaten bima.adapun sejauh ini wisatawan yang berkunjung berasal dari Kecamatan sape , lambu dll. ada pula wisatawan dari kota bima.mereka rela jauh jauh kesini hanya ingin berfoto foto. Biasanya para wisatawan menggunakan motor dalam akses transportasi. Jarak tempuh yang cukup jauh mengharuskan para wisatawan harus kuat dan berstamina dalam perjalanan. Kadang medan yang dilalui belum di aspal, jadi mengharuskan para wisatawan harus hati-hati dalam berkendara. Patokan dengan kantor kecamatan wawo jarak yang di tempuh wisatawan hingga sampai di tempat parkir lebih kurang 20 KM.
Wisatawan bisa memarkirkan motor di rumah warga atau tempat yang di sediakan warga disana.
Ada tempat parkir khusus yang nantinya warga bisa menjaga motor para wisatawan. Setelah memarkirkan motor, wisatawan harus berjalan kaki menuju lokasi air terjun. Medan yang di lalui cukup melelahkan dan membutuhkan waktu lebih kurang 15 menit untuk sampai di lokasi air terjun.sepanjang jalan hanya hutan yang dan pepohonan serta tumbuhan tumbuhan liar yang menemani para wisatawan.medan jalan ketika pergi dan pulang berbeda. Ketika pergi para wisatawan menghadapi medan turunan jadi, wisatawan harus kuat kuat
Menahan kakinya agar tidak jatuh ataupun terpeleset.namun jalan pulang kebalikan dari jalan pergi.wisatawan harus menghadapi tanjakan yang cukup melelahkan.jadi, harus perbanyak minum air agar stamina tetap terjaga. Dan kelelahan saat jalan akan terobati ketika melihat indahnya pancuran air terjun yang turun dari atas tebing.pancuran air terjun bagaikan surga dunia yang seakan menghipnotis mata para wisatawan. Adapun hal yang perlu di ingat jika hendak pergi ke air terjun ini : Wisatawan perlu membawa bekal sendiri dari rumah dikarenakan tidak ada yang berjualan di air terjun.
Surga dunia ada disini.jangan sampai ketinggalan eksis karena belum foto di tempat ini.
Lestarikan alam kita
Syukuri , Nikmati dan Lindungi
Wisatawan bisa memarkirkan motor di rumah warga atau tempat yang di sediakan warga disana.
Ada tempat parkir khusus yang nantinya warga bisa menjaga motor para wisatawan. Setelah memarkirkan motor, wisatawan harus berjalan kaki menuju lokasi air terjun. Medan yang di lalui cukup melelahkan dan membutuhkan waktu lebih kurang 15 menit untuk sampai di lokasi air terjun.sepanjang jalan hanya hutan yang dan pepohonan serta tumbuhan tumbuhan liar yang menemani para wisatawan.medan jalan ketika pergi dan pulang berbeda. Ketika pergi para wisatawan menghadapi medan turunan jadi, wisatawan harus kuat kuat
Menahan kakinya agar tidak jatuh ataupun terpeleset.namun jalan pulang kebalikan dari jalan pergi.wisatawan harus menghadapi tanjakan yang cukup melelahkan.jadi, harus perbanyak minum air agar stamina tetap terjaga. Dan kelelahan saat jalan akan terobati ketika melihat indahnya pancuran air terjun yang turun dari atas tebing.pancuran air terjun bagaikan surga dunia yang seakan menghipnotis mata para wisatawan. Adapun hal yang perlu di ingat jika hendak pergi ke air terjun ini : Wisatawan perlu membawa bekal sendiri dari rumah dikarenakan tidak ada yang berjualan di air terjun.
Surga dunia ada disini.jangan sampai ketinggalan eksis karena belum foto di tempat ini.
Lestarikan alam kita
Syukuri , Nikmati dan Lindungi
Langganan:
Postingan (Atom)